my first love story just like a manga story
ini bukan sebuah judul komik yang pernah kubaca
hanya perumpamaan yang entah benar atau tidak, tapi aku merasa seperti itu
walau memang pertanyaannya adalah seperti apa kisah cinta di komik??
aku memang tak tau, tapi mungkin kisahku ini bisa kujadikan satu diantaranya
cerita ini berisi perasaan, masa lalu, keputusan, dan penyesalan
kuharapkan, dengan menuliskannya aku dapat melangkah maju
pernahkah menyukai anak lelaki teman sekelas dimasa sekolah dasar?
aku pernah dengan alasan yang sangat aneh
permainan ramalan jodoh sewaktu itu, ledekan teman di kala itu
sehingga terbersit pikiran, 'aku suka dia'
semua pasti berpikir, itu hanyalah cinta monyet, hanya di masa itu saja
tapi apakah wajar saat pikiran suka itu berlanjut saat kami naik ke tingkat yang lebih tinggi??
bahkan hingga saat ada yang menyatakan rasa, pikiran ini tetap padanya...
tapi, di masa itu aku mengerti, atau aku mengira
tak ada harap, tak ada jalan, tak ada celah
ketidakmungkinan, kemustahilan, pupus
ku selalu mengira rasa ini bertepuk sebelah tangan
tapi...benarkah?
mungkin sebenarnya aku hanya takut...
takut untuk mencoba..
takut untuk mengungkapkan..
takut untuk terluka..
takut untuk melihat kenyataan..
jikalau tak sesuai dengan harap
hingga waktu berputar dan berjalan
hingga satu dekade terlewati
cerita dari sahabat tersayang
tentang dia yang dulu kupikirkan
tentang pemikirannya dulu terhadapku
tentang kemungkinan lain yang mungkin terjadi
salahkah keputusanku dulu?
menerima rasa dari orang yang menyatakan rasa padaku
walaupun aku sadar, rasaku bukan untuknya
mungkin memang salah
apalagi akibat yang kuterima cukup menyedihkan
jika kuingat lagi...
jika saat itu aku memutuskan untuk berani
berani untuk bertindak
berani untuk menyatakan
berani untuk berusaha
akankah aku tahu, rasanya padaku
pemikirannya tentangku
dan akankah saat ini akan berbeda
aku tahu dia tahu
pemikiranku dulu tentangnya
apakah sekarang dia tahu bahwa aku tahu
pemikirannya dulu tentangku?
setelah lama tak bersua...
pertemuan pertama terasa canggung
pertemuan kedua mulai nyaman
bagaimana selanjutnya?
mana yang lebih baik, terungkapkan atau terpendam?
dia sekarang tak sendiri
dia sekarang milik yang lain
aku dan dia hanya masa lalu
aku dan dia hanya kisah lalu
cerita yang tak sempat terangkai
cerita yang menggantung tanpa sempat tersambung
kuakui ada rasa sesal
kuakui ada rasa sedih
kuakui ada rasa penasaran
cerita kami bukan cerita komik
dimana dua orang yang terpisah dan saling suka sejak lama akan menyatu
cerita kami bukan cerita komik
kuberdoa, kuberharap
satu dekade lagi
saat kuingat cerita ini
aku akan dapat tertawa
bersama-sama melihatnya
sebagai sebuah cerita lalu
*hei, kuharap kau tahu, tapi mungkin seharusnya tidak
tapi aku akan melangkah
saat ini mungkin perlahan
tapi aku yakin
aku pasti dapat maju dan menoleh ke belakang dengan senyuman
hanya perumpamaan yang entah benar atau tidak, tapi aku merasa seperti itu
walau memang pertanyaannya adalah seperti apa kisah cinta di komik??
aku memang tak tau, tapi mungkin kisahku ini bisa kujadikan satu diantaranya
cerita ini berisi perasaan, masa lalu, keputusan, dan penyesalan
kuharapkan, dengan menuliskannya aku dapat melangkah maju
pernahkah menyukai anak lelaki teman sekelas dimasa sekolah dasar?
aku pernah dengan alasan yang sangat aneh
permainan ramalan jodoh sewaktu itu, ledekan teman di kala itu
sehingga terbersit pikiran, 'aku suka dia'
semua pasti berpikir, itu hanyalah cinta monyet, hanya di masa itu saja
tapi apakah wajar saat pikiran suka itu berlanjut saat kami naik ke tingkat yang lebih tinggi??
bahkan hingga saat ada yang menyatakan rasa, pikiran ini tetap padanya...
tapi, di masa itu aku mengerti, atau aku mengira
tak ada harap, tak ada jalan, tak ada celah
ketidakmungkinan, kemustahilan, pupus
ku selalu mengira rasa ini bertepuk sebelah tangan
tapi...benarkah?
mungkin sebenarnya aku hanya takut...
takut untuk mencoba..
takut untuk mengungkapkan..
takut untuk terluka..
takut untuk melihat kenyataan..
jikalau tak sesuai dengan harap
hingga waktu berputar dan berjalan
hingga satu dekade terlewati
cerita dari sahabat tersayang
tentang dia yang dulu kupikirkan
tentang pemikirannya dulu terhadapku
tentang kemungkinan lain yang mungkin terjadi
salahkah keputusanku dulu?
menerima rasa dari orang yang menyatakan rasa padaku
walaupun aku sadar, rasaku bukan untuknya
mungkin memang salah
apalagi akibat yang kuterima cukup menyedihkan
jika kuingat lagi...
jika saat itu aku memutuskan untuk berani
berani untuk bertindak
berani untuk menyatakan
berani untuk berusaha
akankah aku tahu, rasanya padaku
pemikirannya tentangku
dan akankah saat ini akan berbeda
aku tahu dia tahu
pemikiranku dulu tentangnya
apakah sekarang dia tahu bahwa aku tahu
pemikirannya dulu tentangku?
setelah lama tak bersua...
pertemuan pertama terasa canggung
pertemuan kedua mulai nyaman
bagaimana selanjutnya?
mana yang lebih baik, terungkapkan atau terpendam?
dia sekarang tak sendiri
dia sekarang milik yang lain
aku dan dia hanya masa lalu
aku dan dia hanya kisah lalu
cerita yang tak sempat terangkai
cerita yang menggantung tanpa sempat tersambung
kuakui ada rasa sesal
kuakui ada rasa sedih
kuakui ada rasa penasaran
cerita kami bukan cerita komik
dimana dua orang yang terpisah dan saling suka sejak lama akan menyatu
cerita kami bukan cerita komik
kuberdoa, kuberharap
satu dekade lagi
saat kuingat cerita ini
aku akan dapat tertawa
bersama-sama melihatnya
sebagai sebuah cerita lalu
*hei, kuharap kau tahu, tapi mungkin seharusnya tidak
tapi aku akan melangkah
saat ini mungkin perlahan
tapi aku yakin
aku pasti dapat maju dan menoleh ke belakang dengan senyuman
"melangkah maju dan menoleh ke belakang dengan senyuman" I like the words !
BalasHapuskmren adl sjrh,
hri ini adl anugrah,
& esok msihlah misteri,
jdikan sjrh sbg pljrn dlm mnghdpi anugrah,,
agr dptny mnguak misteri dg k'indhn,..
salam blogger ^_@
manusia belajar dari pengalaman dan kesalahan
BalasHapusmanusia memiliki akal agar tak mengulangi masa lalu
mari melangkah perlahan menuju ketidakpastian masa depan
salam blogger ^_^