kurban membawa korban

sebelumya kuucapkan
"happy ied adha"

di tahun ini, lebaran kali ini kulalui tidak dengan hati yang penuh. lebaran yang berlangsung di hari rabu, sementara aku mendapat kabar bahwa salah satu mbahku meninggal di hari selasa. tapi bukan hal ini yang akan kubicarakan saat ini, yang ingin kutulis adalah tentang pembagian daging kurban di masjid-masjid di kota besar...

baru saja melihat berita tentang kericuhan yang terjadi di Masjid Istiqlal Jakarta, dan juga masjid2 lain pada saat pembagian hewan kurban. pembagian kupon untuk hewan kurban ini sepertinya bukanlah cara yang baik dalam pembagian hewan kurban di Indonesia...

para ibu yang berdesakan, anak-anak yang terjepit, orang tua yang tak dapat bergerak, miris melihatnya.. apakah orang Indonesia sudah tidak memiliki perasaan saling menyayangi terhadap sesama sehingga mereka tidak perduli lagi dan hanya mementingkan diri sendiri??

satu pertanyaan, kenapa harus sistem kupon dan pembagian langsung di masjid yang digunakan untuk pembagian hewan kurban?

rasanya sistem dan cara itulah yang perlu diubah agar kericuhan yang terjadi tiap tahun ini tidak terulang lagi di tahun-tahun yang mendatang. kenapa tidak melakukan pendataan terhadap keluarga miskin dan kemudian hewan kurban dibagikan ke rumah-rumah -atau diorganisir oleh kelurahan-. sistem seperti ini sepertinya akan lebih efektif dan tepat sasaran... bukankah esensi dari kurban adalah berbagi dengan sesama dengan keikhlasan?!

semoga pemerintah dapat lebih memperhatikan hal-hal kecil seperti ini, demi kehidupan berbangsa yang lebih baik

~dari semarang kumenulis~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hubungan (part 1)

a getaway to Belitong Island

cinta tak harus memiliki